Bertumbuh matang

Kira-kira 13 tahun lalu, di hari ulang tahun saya di saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Entah atas inisiatif siapa, wali kelas dan teman-teman satu kelas saya saat itu bersepakat untuk mengerjai saya. Saya lupa detail pastinya kejadian itu, tapi saya ingat rasa sakitnya. Seingat saya, sejak hari itu saya jadi tidak terlalu menyukai hari kelahiran saya. Saya cenderung menutup-nutupi hari ulang tahun saya, merasa khawatir peristiwa di hari itu bisa saja terulang di hari-hari ulang tahun saya selanjutnya. Dibanding merasa disayangi, kejutan dengan cara menjebak seolah saya membuat kesalahan besar sehingga wali kelas saya memarahi saya habis-habisan hanya untuk kemudian menyanyikan lagu ulang tahun dan bersama-sama dengan teman sekelas mengucapkan selamat atas bertambahnya usia saya, saya malah merasa malu, takut, cemas, tidak nyaman dan sedih. Mungkin, diri saya pada fase itu diam-diam terluka, dan saya tidak pernah menerima seutuhnya perasaan-perasaan tidak nyaman itu. Saya menekan diri saya dan memaksanya untuk merasa nyaman, merasa senang, merasa diperhatikan, merasa diingat, karena mungkin bagi sebagian orang kejutan berbalut penjebakan seperti itu adalah bentuk wujud perhatian dan kasih sayang orang-orang terdekatnya, namun sayangnya bagi saya tidak. Saya tidak mengizinkan diri saya merasakan apa yang memang saya rasakan hanya karena seharusnya saya merasakan apa yang umumnya dirasakan orang-orang saat mereka di posisi saya, padahal tidak harus seperti itu. Saya diperoblehkan kok untuk merasakan apa yang emang saya rasakan, saya diperbolehkan kok untuk berbeda dari standar apa yang selama umumnya ada di masyarakat. Saya tidak perlu merasa bersalah merasakan apa yang sebenarnya benar-benar saya rasakan. Maaf ya untuk Ayu usia 13 tahun yang saya paksa merasa bahagia di saat-saat di mana kamu merasa takut, terancam, cemas. Pertambahan usia tahun ini akan saya dedikasikan untuk berdamai dengan tiap luka kecil yang pelan-pelan akan saya telusuri apa penyebabnya. Mari kita sembuh bersama, luka kita yang ada di masa lalu, tidak apa-apa sesekali kita lihat, tapi kita harus jalani hidup kita ke depan, tidak semua luka masa lalu harus kita bawa bertumbuh. Semoga kamu sudi memaafkan dan melihat diri saya bertumbuh matang.

Happy early birthday, Ayu.
One day, you gonna love your birthday as a way to celebrate your life.

Regards,
A

CONVERSATION

0 comments:

Back
to top